Jumat, 17 April 2009

kisah pernikahan ku...

Alhamdulillah,, akhirnya pada tanggal 08 Maret 2009 aku melaksanakan Akad nikah di Semarang, aku menikah dengan seorang gadis semarang bernama Dyah Setyaningrum,
Gadis istimewa yang telah aku pilih untuk menjadi pendamping hidupku,
Alhamdulillah,, Allah memudahkan jalan ku untuk meminang dan menikahi gadis cantik itu,
Di awali dengan pertemuan di awal penempatan di Kantor ku ini, rasa tertarik mulai tumbuh di hati,
ya hanya perasaan kagum dan terpesona sesaat, yang tak ingin aku lanjutkan ataupun aku ungkap saat itu, malu dan merasa tidak se-level dengan dia,
ya ilah lah, apalah aku ini, anak bau kencur yang masih suka karaoke dan jalan2 ke mall, joging pake celana pendek, dan ngaji hanya sebatas bisa, belum mahir, dan terpikat kepada seorang gadis yang di sebut akhwat oleh beberapa teman ku,
mimpi kali aku,,,,

perasaan itu aku biarkan saja tidak aku pupuk tidak pula aku hilangkan, aku biarkan,,,

hari demi hari, di saat kabar pernikahan teman2 mulai ku dengar,,, keinginan ku untuk segera menikah pun mulai muncul, di awali dengan pernikahan si Soleh, kemudian Heru,, rasa yang telah lama ada itu muncul,, ya keinginan kuat untuk menggenapkan separoh agama semakin menggebu, aku takut dan bingung,, bagaimana aku harus menyelesaikan masalah ini,

aku anak bontot, yang tentu masih di anggap anak kecil di umur ku yang baru 22 tahun kala itu, aku semakin resah,, bagaimana aku menyampaikan keinginanku ini kepada orang tua,,,

Alhamdulillah,, Allah memberikan bantuan kepadaku,, rasa berani muncul perlahan dalam jiwa dan hati, aku berani mengutarakan ini kepada kedua orang tua ku,,
dan ya,,, begitulah,,, tanggapan yang membuatku pesimis selalu muncul dari mereka,, begitu pula dari anggota keluarga yang lain,,,
mereka bilang aku masih bau kencur,,
hiks,, sedih,,,
tapi memang aku juga merasa belum terlalu dewasa kala itu,,
aku pun diam,,,
hidup kulanjutkan,,,
tapi perasaan itu sering kali muncul dan membuatku resah,,, apalagi jika akhwat yang aku suka itu lewat di hadapkan ku,, cesss,,, aku terbang dan melayang tidak jelas,,,
akhirnya,,, aku beranikan diri untuk memulai perbincangan seirus mengenai masalahku ini dengan murabi ku, guru pendamping ku dalam urusan pengajian kecil yang kami sebut liqo,,
kami memulai obrolan ringan,,, dan obrolan demi obrolan yang menjurus ke arah pernikahan pun semakin menguatkan ku untuk mencoba melakukan negosiasi dengan orang tuaku,,,
ya aku mencoba lagi,, ketika ibu dan bapak menanyakan siapa calonnya,,
aku jadi bingung,,, soalnya aku juga belum ada calon,, hehehe

akhirnya dapet juga ijin dari orang tua untuk menikah,, Alhamdulillah,,

kemudian,, aku mendapat tawaran untuk ta'aruf dengan seorang wanita ynag lebih pas di sebut akhwat,,
pertama2 menerima sbuah biodata via email,, penasaran,, siapakah gerangan yang akan di kenalkan dengan ku,,
jreng,,, hah,,, dia,,, dia kan kenalanku,,,, bukan temen deket sih,,, tapi aku mengenalnya,,
hufh,,,,
gusar,,,, aku diam,,
lalu aku bawa biodata itu kerumah dan kusampaikan kepada orang tua ku,,
alhamdulillah,, mereka tidak keberatan,,, soalnya aku selalu mencari sesuai kriteria yang orang tuaku minta,, setidaknya mendekati keinginan mereka lah,,,
tapi masalahnya aku yang belum cocok dengan akhwat itu,, padahal semua kriteria yang ada telah terpenuhi,,
mungkin karena aku telah menumbuhkan sebagian bibit cinta ku ke orang lain,, ya orang lain yang belum ku kenal,, akhirnya demi kebaikan bersama,,, hehehe ngeles, aku menolak tawaran pertama itu,,,

gagal deh,,,

lalu di suatu sore,,, di saat2 menjelang manghrib,, aku berpapasan dengan pujaan hati ku,,, hehehe padahal belum boleh aku mnyebutnya pujaan hati,,karena memang belum menjadi apa2,,,
saat itu,, hatiku membuncah,, tersenyum sipu ketika ku melihat dan menyapanya,,,
"sore mbak,, tumben baru pulang,, lembur ya??"
seingatku itu yang aku ucapkan,,
entah kenapa,,, saat itu,,, aku merasa harus mengutarakan apa yang aku rasakan kepada sang Akhwat itu,,

ah,, apa sih aku ini,, kembali rasa rendah diri mencuat di benak,,
aku bimbang dan cemas sore itu,,
akhirnya,, aku mencoba menelpon sang Akhwat,,
di sana dia menjawab dengan biasa dan ramah,,
ketika dia tanya "ada apa ya gi??"
hah,,,,

aku diam,,, daun2 yang jatuh terasa berhenti dan menatapku,,
udara berhembus kedalam relung2 jiwaku,, aku diam tepaku dalam suatu sore menjelang maghrib dengan memegang telpon ,,,
lalu aku dengar pertanyaan yang sama,,,,
"maaf ada apa gi??"

aku tersadar,,, dan aku segara menjawab terbata2,, "engga mbak,, gak ada apa2,,"
"ya sudah ya,, Assalamualaykum...."
klik,, aku menutup telpon tanpa alasan,,,,,

kemudian,, aku memutuskan untuk solat maghrib dahulu,,
aku menggambil air wudhu,,, percikan air yang ku ambil serasa lebih dingin dan menyejukan,, menyejukan hati ini yang sedang kalut dan merasa "aneh"

setelah solat,,, aku mencoba menelpon kembali,,,

dan aku pun mengutarakan maksud dan tujuanku akan telpon pertamaku itu,,,

alhamdulillah,,,
dari sana.. berlanjut ke tahap selanjutnya,,,

"ta'aruf"

--Bersambung--

1 komentar:

Faiz_Izzudin mengatakan...

ehm...
to be continued...
ditunggu sambungannya ya...

^_^