Perasaan memiliki seorang kekasih adalah perasaan indah yang telah lama aku nantikan,
di kala hati bersedih, memandangnya tersenyum menjadikan kesedihan itu berubah menjadi bahagia,
oh sungguh, beruntung benar diriku ini,
memiliki seorang kekasih dengan cara2 yang di anjurkan agamaku,
dengan cara2 yang baik dan tidak menyakiti orang lain,
bersanding dengan kekasih di pelaminan adalah saat2 indah yang akan ku kenang,
perhatiannya yang tulus dan menyenangkan, membuat hidupku semakin tertata,
melihat kedepan menjadi lebih jelas dan membuat tujuan menjadi terarah,
bahagianya hatiku,
kadang perbedaan memang muncul dan ada,
tapi kesabaran dan kebijakan sebagai seorang suami sesungguhnya di uji,
ingin marah bisa saja, mau teriak juga bisa,
tapi hatiku memilih diam,
berpikir dengan tenang untuk menuntun sang tulang rusuk menjadi lurus dengan cara2 yang halus,
dia akan patah jika aku paksakan, dia pun akan bengkok jika ku biarkan,
pandangannya sangat dalam dan menyejukan,
sentuhannya hangat dan membahagiakan,
oh kekasihku,
dirimu bagaikan bidadari yang di persembahkan untuk mendampingiku,,
bahagianya aku,,
hidup dirumah kontrakan, dengan ukuran kecil pun engkau tak keberatan,
padahal rumah mu yang dulu lebih besar dan bagus,
bersama - sama kita berjuang untuk mencari rumah baru, bersama2 kita mendaki untuk mencapai puncak kehidupan,
terjal memang,
banyak juga jurang,
tapi aku yakin, kebersamaan kita adalah untuk mengharap ridho dari-Nya,
kita pasti bisa wahai kekasihku,
kita pasti bisa,
bissmillah,,,
tiap pagi kau bangunkan diriku untuk bersimpuh di hadapan-Nya,
berdoa berjamaah dalam saf2 yang telah tertata,
terimakasih wahai kekasih,
adanya dirimu membuatku semakin bahagia,
maafkan jika egoku kadang muncul,
memaksakan kepadamu apa yang tak ingin kau lakukan,
kamu yang kadang membantah membuatku berlatih semakin sabar,
diam,
saat ini itulah yang aku lakukan,
aku tak ingin menyakiti mu wahai bidadari yang cantik,
diam bukan berarti aku diam,
diam adalah pilihan ku untuk meluruskan dirimu,
diamku adalah tindakan ku.
dan syukurlah hatimu tak beku, diamku pun bisa meluluhkan dirimu dengan sebuah kata maaf,
kata maaf yang membuat mas mu ini semakin tersenyum,
bidadariku,
terimakasih telah membuat ku bahagia,
mas mu yang biasa ini,
merasa bagai seorang pangeran ketika bersanding dengan dirimu wahai bidadariku,
_teruntuk istriku_
Rabu, 22 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar