Jumat, 27 Juni 2008

Nenek yang baik hati

Nenek itu tinggal di sebuah rumah yang cukup besar tapi kurang terawat, beliau tinggal seorang diri di rumah itu tanpa bantuan orang lain, anak-anaknya telah berkeluarga dan bekerja, mereka sudah tidak ada yang tinggal bersama dengan orang tua itu, orang tua yang sangat baik dan penyayang, pernah suatu ketika beliau tinggal beberapa minggu di rumah salah satu anaknya, akan tetapi beliau tidak betah, alasannya beliau tidak terbiasa jika tidak bekerja, memang dirumah anaknya itu beliau tidak diperkenankan untuk bekerja terlalu lelah, karena kondisinya juga sudah renta, tapi beliau akhirnya memilih untuk tinggal di rumah lamanya, rumah yang cukup besar dan tidak terawat itu,
Setiap aku mudik ke kampung halaman aku selalu menyempatkan untuk mengunjungi beliau, beliau adalah nenek ku yang sangat aku sayangi, walau mimiknya kadang garang kalau sedang berucap apalagi kalo sedang emosi, tapi aku sangat tahu, beliau adalah salah satu nenek yang terbaik, nenek yang penuh kasih dan perhatian,
Ibuku pun kerap berkunjung untuk sekedar menengok atau membawakan makanan seadanya untuk sang nenek, nenek tidak pernah merasa lelah untuk bekerja, memang sih bukan pekerjaan terlalu produktif akan tetapi pekerjaan seperti menanam tanaman di kebundepan rumah atau menyapu halaman rumah kerap nenek lakukan, sekarang beliau tinggal sendiri di rumah itu, untung lah salah satu anaknya yaitu bu dhe ku juga tinggal bersebelahan dengan sang nenek, tapi bu dhe kurang bisa di harapkan untuk membantu lebih kebutuhan san nenek, karena bu dhe terlalu sibuk mengurus kebutuhan rumah tangganya dengan anak2nya yang banyak dan juga terlalu kecil prosentasenya untuk diharapkan, bukan bermaksud merendahkan atau menghina, akan tetapi dilihat dari tingkah pergaulan maupun sikap, memang kesimpulan seperti itulah yang aku dapatkan,
anak2 yang kerap kali membuat bu dhe sedih dan menangis, tapi bu dhe tetap saja tidak tegas kepada mereka, apa mau dikata, terlalu sayang barang kali,,
kembali ke nenek, untung beliau masih mendapat kiriman tiap bulan dari salah satu anaknya dan juga cucunya, ibuku juga kadang memberi makanan jika berkunjung ke sana lalu sekedar berbincang atau pun menceritakan pengalaman masing2 selama ini,
nenek, maafkan cucumu ini yah, yang tidak bisa membalas kebaikan nenek selama ini, atas kata2 kurang berkenan yang tanpa sengaja terucap,
aku sayang nenek.
beliau selalu tersnyum jika kau datang untuk menjenguk beliau, sungguh luar biasa nenek ku ini, walaupun sudah berumur alhamdulillah keadaan beliau masih sehat, cuma kadang beliau merasakan pegal2 di kaki kalo cuaca sedang dingin,
padahal dulu ketika aku kecil,waktu keluargaku masih menumpang di rumah nenek, perasaan hangat selalu menemani rumah tersebut, sekarang jika aku main ke rumah nenek, maka suasananya menjadi lenggang, tapi beliau masih saja tersenyum, tanpa menunjukan rasa sepinya yang tentunya pasti kadang menjadi teman dalam kehidupannya,
nenek, maafkan aku ya nek,,
aku sangat sayang nenek,
kasih sayang yang nenek berikan semasa aku masih SD masih saja membekas dalam relung hati ku, ya, karena setelah SMP aku jadi tidak terlau sering ke tempat nenek, karena aku sekolah SD memang di tempat nenek, jadi saat itu tiap hari aku selalu berjumpa denga nenek,
apalagi sekarang, dikala aku sudah bekerja di kota yang jauh dari kampung halamanku, aku hanya berkunjung sebulan sekali untuk menemui nenek, tapi aku merasakan kualitas dari kunjungan yang jarang itu, kualitas rasa cinta yang aku rasakan kepada sang nenek,,

Tidak ada komentar: